Membedah Akar Musik Penyembah Setan ( Paganisme Di Balik Perkembangan Musik Dunia )


Lookwood dan EMI

EMI, singkatan dari Electrical Mechanical Instruments, dipimpin oleh seorang ningrat Inggris, yaitu Sir Joseph Lockwood, dan merupakan salah satu produsen elektronik paling besar untuk keperluan militer Inggris. Martin adalah direktur cabang EMI, Parlophone. Dalam pertengahan tahun 60-an, EMI yang sekarang disebut Thorn EMI, membentuk sebuah divisi musik yang karyawannya berjumlah 74,321 orang, hasil penjualan setiap tahunnya mencapai $3.19 milyar. EMI juga merupakan anggota kunci intelijen militer Inggris.

Setelah Perang Dunia II, pada tahun 1945 EMI Produksi Eropa dipimpin oleh Walter Legge, ia membuat lusinan kontrak dengan musisi dan penyanyi klasik Jerman yang sedang bulur, namun pada hakekatnya mengambil alih kontrol rekaman musik klasik, Para musisi klasik yang seharusnya memelihara dan menampilkan tradisi Beethoven dan Brahms, disingkirkan, sementara mantan anggota "Nazi Party" dipromosikan. Legge menandatangani kontrak dan merekam musik klasik seorang mantan anggota Nazi, Herbert Von Karajan, mempromosikan statusnya menjadi superstar, sementara konduktor besar seperti Wilhelm Furtwangler diabaikan.

Dari awal, EMI membuat mitos mengenai the Beatles' dengan mempopularitaskan secara besar-besaran. Pada bulan Agustus 1963, dalam penampilan pertama di televisi utama mereka di London Palladium, ribuan penggemarnya diduga rusuh. Hari berikutnya setiap surat kabar di Inggris Raya di halaman depannya memuat gambar dan berita yang menyatakan bahwa "Polisi melerai untuk menahan 1,000 orang remaja yang berteriak-teriak." Namun, gambar yang ditampilkan pada setiap surat kabar yang dapat dilihat dari dekat ternyata hanya tiga atau empat orang saja "remaja yang berteriak-teriak" Menurut seorang juru kamera yang berada di tempat kejadian, mengatakan bahwa itu cerita tipuan. "Tidak ada kekacauan di sana. Saya berada disana. Kami melihat delapan anak perempuan, bahkan kurang dari delapan." (Philip Norman, Shout! The Beatles in Their Generation, p. 188)

Pada bulan Pebruari tahun 1964, mitos the Beatles memukul Amerika Serikat, lengkap dengan kekacauan yang direkayasa di Kennedy Airport. Untuk memulai perjalanan keliling pertama the Bratles, media membuat ceritera sebagai salah satu kejadian yang penontonnya paling banyak sepanjang sejarah. Dalam dua minggu berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya, pada acara Ed Sullivan Show, lebih dari 75 juta orang Amerika menonton the Beatles sambil menggoyangkan kepala dan badan mereka, dengan gaya ritus, yang tidak lama kemudian ditiru oleh ratusan kelompok band rock.

Sekembalinya ke Inggris, the Beatles mendapat penghargaan dari aristokrasi Inggris yang menilai mereka bekerja sangat baik. Pada bulan Oktober 1965, keempat personel the Beatles dilantik menjadi anggota Ordo Chivalry - the Order of Chivarly - yang secara pribadi dianugerahi anggota kehormatan Kerajaan Inggris oleh Ratu Elizabeth di istana Buckingham.

Up from the Dregs: The Rolling Stones


Dewasa ini penghargaan atas keaslian musik "heavy metal rock" yang jelas merupakan aliran Setan, beralih kepada kelompok musisi Inggris, the Rolling Stones. Naiknya keberuntungan mereka berhubungan erat dengan apa yang diraih oleh the Beatles.

The Stones, sebagaimana mereka menyebutnya, secara luas berkarakteristik seperti pasangannya the Beatles. "The Stones" "berarti,'' "kotor" dan "suka menentang," sedangkan the Beatles adalah rapi "Fab Four." Meskipun nampaknya pesaing, kedua-duanya sama, dua sisi dari operasi yang sama. Lagu hit pertama The Rolling Stones' sebenarnya ditulis oleh the Beatles, dan adalah anggota the Beatles, George Harrison yang menyiapkan aransemen untuk kontrak rekaman pertamanya.


Dengan mengikuti rencana permainan yang sama sebagaimana dilakukan oleh the Beatles, dalam musim semi pada tahun 1963, the Rolling Stones muncul dalam sebuah pertunjukan televisi keluarga yang paling populer di Inggris, yaitu Thank Your Lucky Stars. Hanya waktu ini, reaksi oleh penonton setengah baya sangat berbeda dibandingkan terhadap the Beatles. Ratusan surat yang berisi kemarahan dikirim, dengan khas menyatakan "Adalah memalukan dimana orang canggung berambut gondrong seperti ini diizinkan untuk tampil di televisi. Kemunculan mereka benar-benar menjiijikkan."

Programnya bagaimanapun juga telah memberikan efek persis seperti direncanakan. Manajer The Rolling Stones', Andrew Oldham merespon dengan bangganya. "Dia mengatakan bahwa kelompok the Rolling Stones akan membuat Anda persis bertolak belakang dengan baik, bersih, rapih seperti the Beatles. Dan semakin orang tua membenci Anda, anak-anak akan semakin mencintaimu. (Tony Sanchez, Up and Down With the Rolling Stones, p.17)

Pada tahun 1964, the Rolling Stones muncul dalam acara Ed Sullivan Show, sebagaimana dilakukan oleh the Beatles sebelumnya. Meskipun saat itu penggemar the Rolling Stones merusak gambar pemandangan di studio televisi dengan merobek-robeknya. Sullivan mengatakan setelah kejadian itu, "Saya berjanji kepada Anda, mereka tidak akan pernah kembali dalam acara kita. "Namun, publisitasnya persis seperti yang diinginkan. Dalam beberapa bulan saja, rekaman the Rolling Stones terjual jutaan kopi.

Rencananya saat ini adalah menggunakan keduanya, baik the Beatles maupun the Rolling Stones sebagai alat untuk merubah keseluruhan generasi menjadi pengikut-pengikut berhala dari the New Age, para pengikutnya dapat dibentuk menjadi kader gerakan Setan di masa mendatang dan menyebarkannya di sekolah-sekolah kita, pelaksana hukum dan pimimpinan politik.

Enter Satan



Dalam sebuah buku berjudul "The Ultimate Evil", ditulis oleh pengarang-penyelidik Maury Terry menuliskan bahwa antara tahun 1966-1967, pemuja Setan dari the Process Church, "mencari the Rolling Stones dan the Beatles untuk direkrut" Selama perioda ini, Terry melaporkan bahwa sebuah foto Marianne Faithfull, pacar lama pimpinan the Rolling Stones, Mick Jagger muncul dalam satu penerbitan the Process Magazine. Pose gambarnya terlentang, seolah-olah mati, sambil menggenggam setangkai bunga mawar. Terry melanjutkan lagi mengenai pemujaan the Process Church dalam berbagai pembunuhan Charles Manson and Son of Sam. Adalah mantan pengacara the Process Church, John Markham yang baru-baru ini melaksanakan pengadilan tertutup melawan Lyndon LaRouche.




Sebuah mata rantai kunci antara the Rolling Stones dan the Process Church adalah Kenneth Anger, seorang pengikut "pendiri" aliran Setan modern, Aleister Crowley. Anger dilahirkan pada tahun 1930, dengan seorang anak yang menjadi bintang film Hollywood, sebagai seorang murid setia Crowley.

Crowley dilahirkan pada tahun 1875 dan disebut sebagai "Great Beast." Dia diketahui mempraktekan ritus pengorbanan anak secara teratur, dalam perannya sebagai imam tinggi Setan atau "Magus." Crowley mati pada tahun 1947 sebagai akibat komplikasi dari kecanduan heroin yang sangat besar. Sebelum mati, dia berhasil mendirikan Satanic covens di banyak kota di Amerika Serikat, termasuk di Hollywood. Anger, seperti juga Crowley, adalah seorang Magus, dan tampak sebagai ahli waris Crowley.

Anger baru berusia tujuhbelas tahun ketika Crowley mati. Pada tahun yang sama, 1947, Anger telah memproduksi dan menyutradarai film. Produksi filemnya dinilai oleh standar perfileman masa kini, karyanya berbau setan murni.

Selama tahun 1966-1967, ketika the Process Church dilaporkan untuk melakukan perekrutan di London, Anger juga tampil di depan umum. Pengarang Tony Sanchez menggambarkan the Rolling Stones', Mick Jagger dan Keith Richard, termasuk pacar mereka Marianne Faithfull serta Anita Pallenburg, "mendengarkan dengan terpesona sewaktu Anger menyesuaikan gelombang mereka ke dalam energi dan ide-ide Crowley." (Tony Sanchez, Up and Down With the Rolling Stones, p.155)

Sementara itu di Inggris, Anger membuat film yang didekasikan kepada Aleister Crowley, dengan judul Lucifer Rising. Film tersebut membawa bersama-sama the Process Church, pemujaan the Manson Family dan the Rolling Stones. Musik untuk film tersebut dikomposisikan oleh Mick Jagger. Pengikut the Process Church, Marianne Faithfull sedang melakukan perjalalan ke Mesir untuk berpartisipasi dalam penggambaran sebuah film, a Black Mass. Peran Lucifer dimainkan oleh seorang gitaris dari sebuah kelompok musik rock California, Bobby Beausoleil. Beausoleil adalah salah seorang anggota the Manson Family, dan pasangan homoseks Anger.

Setelah beberapa bulan pembuatan film di bawah arahan Anger di Inggris, Beausoleil kembali ke California untuk melakukan rangkaian pertama pembunuhan mengerikan keluarga Manson. Beausoleil kemudian ditangkap dan menjalani hukuman seumur hidup di penjara bersama-sama dengan Manson. Setelah kehilangan bintang pertunjukkannya, Anger kemudian meminta Mick Jagger untuk memainkan peran Lucifer. Dia pada akhirnya menetapkan Anton La Vey, pengarang the Satanic Bible dan kepala Gereja Setan Pertama - the First Church of Satan - untuk memainkan peran sebagai Lucifer. Filmnya diedarkan dalam tahun 19169 dengan judul Invocation To My Demon Brother.

Di London, Anger berhasil merekrut Anita Pallenberg, salah seorang pacar the Rolling Stones menjadi pengikut Setan. Pallenberg bertemu dengan the Rolling Stones pada tahun 1965. Dia dengan segera memulai hubungan seksual dengan tiga dari kelima personel the Rolling Stones.

Anger memberikan komentar kepada Anita, katanya, "Saya percaya bahwa Anita, menginginkan sebuah kata yang lebih baik, ahli sihir wanita ... Seorang tukang sihir ... Satuan okult didalam the Rolling Stones adalah Keith dan Anita...dan Brian. Anda paham, Brian adalah ahli sihir juga."

Salah seorang dari teman kelompoknya, Tony Sanchez, menulis mengenai Pallenberg dalam bukunya, "Up and Down with the Rolling Stones", "Dia kerasukan black magic dan mulai membawa sebuah untaian bawang putih yang dibawanya kemana-mana -- sampai ke tempat tidur -- untuk melindungi diri dari vampir-vampir penghisap darah. Dia juga mempunyai sebuah alat aneh kuno yang misterius untuk mengocok air suci yang dia gunakan sebagiannya untuk ritus-ritus agamanya. Upacara yang dilakukannya menjadi semakin rahasia, dan dia memperingatkan saya untuk tidak menyela sama sekali ketika dia membacakan sebuah mantera.(Tony Sanchez, Up and Down WIth the Rolling Stones, p.159)

Dia melanjutkan, "Di dalam kamar tidurnya dia menyimpan sebuah patung berbentuk dada yang sangat besar yang terukir dan banyak hiasan, yang dijaganya dengan ketat, saya mengira patung itu tempat menyembunyikan narkobanya. Pada suatu hari ketika rumah kosong, saya memutuskan untuk mengintip sebentar ke dalam. Saya periksa lacinya yang dipenuhi dengan carikan tulang, kulit dan bulu berkerut binatang-binatang aneh." (Tony Sanchez, Up and Down With the Rolling Stones, p.159)

Pada tahun 1980, penjaga rumah Keith Richard yang berusia 17 tahun di New England Estate ditemukan mati ditembak di atas tempat tidur Anita Pallenberg. Kematian disebabkan bunuh diri dengan menggunakan senjata Pallenberg. Letak rumah Keith Richard berada di dekat East Cost, kantor pusat the Process Church. Menurut sebuah tulisan dalam koran Inggris Midnite, seorang pejabat polisi Connecticut, Michael Passaro, yang diberitanggung jawab mengenai kasus "bunuh diri" tersebut, melaporkan mendengarkan "nyanyian aneh" dari hutan yang jaraknya seperempat mil dari rumah Keith Richard.

Selanjutnya masih menurut koran Midnite, "Di wilayah tersebut telah berlangsung beberapa kali ritus agama aneh pengikut Setan selama kurun waktu lima tahunan ini. Seorang wartawan lokal menegaskan mengenai perjangkitan okultisme yang 'berharga untuk orang menarik Asamya'. - to 'rich people taking Acid.'

Pada tahun 1967, dalam merefleksikan hubungannya dengan Anger dan the Process Church, the Rolling Stones mengeluarkan album rock pertama mereka yang secara terbuka memuji Setan, dengan judul, Their Satanic Majesties Request - Permintaan Setan Yang Mulia. Beberapa bulan sebelumnya, the Beatles telah mengeluarkan album pertama mereka yang didedikasikan untuk mempromosikan obat-obat bius psikedelik - psychedelic drugs, yang berjudul Sargeant Pepper Lonely Hearts Club Band. Albumnya berisi sebuah versi fantasi dari sebuah perjalanan LSD, disebut "Lucy in the Sky with Diamonds", atau L.S.D. untuk menyingkatnya. Dan albumnya menjadi top seller.


Jelas sekali, album the Beatles didedikasikan kepada Aleister Crowley, pengikut Setan (gambar sebelah kiri). Albumnya dikeluarkan setelah 20 tahun menjelang hari kematian Crowley pada tahun 1947, dan lagunya dimulai dengan lirik, "Hari ini dua puluh tahun yang lalu..." Cover albumnya menampilkan gambar Crowley.

Satu bulan setelah albumnya dikeluarkan, the Beatles mengejutkan dunia dengan mengumumkan di depan umum bahwa mereka secara teratur memakai LSD. Anggota the Beatles, Paul McCartney, dalam sebuah wawancara dengan majalah Life mengatakan, "LSD membuka mata saya. Kita hanya menggunakan sepersepuluh dari otak kita." Mereka juga di depan umum menuntut supaya melegalkan pemakaian ganja.



Kucing saat ini sudah keluar dari karung, protes sedikit dan minor. Di Inggris, BBC melarang pemutaran lagu "A Day in the Life," dan di Amerika Serikat, Gubernur Maryland, Spiro T. Agnew yang kemudian terseret skandal Watergate, meluncurkan kampanye melarang lagu "Lucy in the Sky With Diamonds."
read more

Ritual Para Pemuja Setan



Ritual Para Pemuja Setan. Salah satu buku pertama dengan tema Penyiksaan Satanis berjudul Michelle Remebers yang dipublikasikan pada tahun 1980 oleh Michelle Smith dan Psikiatrinya yang kemudian menjadi suaminya, Laurence Pazder. Publikasi itu diperkuat oleh tulisan dari Majalah People dan National Enquirer dan banyak Radio dan TV show.

Michelle memiliki memori melihat ritual pengorbanan manusia, berbagai bentuk penyiksaan dan melakukan kontak dengan tenaga supranaturalnya. Sememtara itu Lauren Stranford menulis sejumlah penyiksaan setanis terhadapnya di masa kecil pada tahun 1988. Buku itu merupakan autobiografi berjudul Satan’s Underground. Ini adalah buku pertama yang menggambarkan bagaimana penculikan seorang perempuan muda untuk dipersembahkan sebagai “ peternak ” bayi. Bayi-bayinya dirampas dari mereka dan dikorbankan kecuali sang perempuan mau melakukan aborsi saat itu.

Selain itu beberapa bentuk ritual para pemuja setan yang telah berhasil diungkap dalam beberapa literatur diantaranya sebagaiberikut :

Seks Bebas.

Para pemuja syetan menghilangkan rasa bersalah dari setiap aktivitas seks bebas. Tidak ada yang dianggap tabu. Seks bagi mereka layaknya makan. Oleh karena itu mereka mengganggap bahwa seks dalam ajaran pemujaan syetan adalah setting terbaik untuk sex.

Segala macam pelanggaran asusila, agama ada pada ritual seks bebas mereka. Dari tukar pasangan, bebas memilih pasangan, sodomi, penyiksaan seksual, Necrophilia ( melakukan hubungan seksual dengan mayat, di mana untuk mendapatkannya mereka terkadang harus menggali kuburan yang masih baru ), seks di depan umum. Kesemuanya dilakukan secara bersama-sama di satu tempat.

Dalam makalahnya yang berjudul Sex and The Devil : Satan Really Wants You, Rick Hall menceritakan tentang seorang anggota Church of Satan, Steven Jhonson Leyba yang memperlihatkan ritual seksualnya di depan public pada acara ulang tahun Jack Davis, seorang politisi. Ritualnya dinamakan United Satanic Apache Front, seorang rekan Leyba mengukir pentagram berdarah di punggungnya, lalu menyodominya dengan menggunakan botol wiski, seluruhnya dimasukkan termasuk bagiannya yang besar. Dan lihatlah kemudian komentarnya, “ Praktek seksual pribadiku sangat menyakitkan, aku menjadi budak, keluarnya darah, urine, sodomi, kotoran, peralatan pemujaan, senjata seperti pistol, pisau, dan terutama filthy fanties terutama lace putih atau lavender dan bentuk-bentuk daisy. Aku memiliki partner dan memerlukan parter sejenis untuk mendapatkan efek ritual. Ritual berdarah memiliki arti yang sangat kuat dalam seniku, aku menggunakan darah untuk lukisanku. ”

Narkoba.

Narkoba hampir tidak terpisahkan dari kehidupan para pemuja syetan. Minimalnya, mereka menggunakan minuman keras untuk pesta-pesta mereka. Tidak sedikit yang terkapar di antara botol minuman keras dan alat suntik heroin. Peredaran narkoba menjadi sangat sulit untuk diberantas. Karena mereka mempunyai jaringan yang rapi, rahasia, kuat dan besar. Korban telah berjatuhan.

Bunuh diri masal.

Beberapa penganut sekte pemuja syetan melakukan games, terutama aliran Dungeon & Dragon, dan mengakui bahwa permainan ini adalah instruksi rahasia untuk bunuh diri dan melakukan penyiksaan. Penulis fiksi sains, Michael Ctakpole menulis laporan yang sangat luas mengenai penyelidikan pemujaan yang banyak ini. Penyelidik telah mengumumkan secara nasional pertentangannya dengan Dungeon & Dragon setelah anaknya melakukan bunuh diri. Sudah sangat banyak jumlah para pengikut syetan yang melakukan bunuh diri masal. Mereka meyakini bahwa bunuh diri adalah bentuk pengabdian paling tinggi untuk syetan.

Pembunuhan dan Pengorbanan Manusia.

Beberapa aliran Kristen konservatif di Amerika mengakui bahwa hingga 60.000 orang disiksa dan dibunuh oleh sebuah jaringan organisasi pemuja syetan. Berdasarkan satistic pengadilan criminal yang dikumpulkan oleh National Institute of Justice, kira-kira 20.000 orang setiap tahun menjadi korban pembunuhan.

Pada tanggal 18 Januari 2002 terjadi pembunuhan untuk ritual di Jerman. Manuela Ruda (23) dan suaminya Daniel Ruda (26), dituduh melakukan pembunuhan. Terdakwa yang diduga melakukan pembunuhan itu mengaitkan dengan pemandangan gaib, kebudayaan goth, setanisme, dan vampire. Untuk kepercayaan terhadap vampire, keluarga Ruda kelihatannya harus melakukan praktek meminum darah, tidur dalam peti mati dan mendatangi kuburan. Keluarga itu berbicara mengenai mata yang bersinar, pisau yang bersinar yang digunakan sebagai senjata dan korban yang bersinar.

Pergorbanan Anak.

Anak-anak yang tidak berdosa turut dikorbankan pada ritual-ritual mereka. Mulai dari meminum darahnya, membunuhnya, memasak bayi dalam microwave, penyiksaan seksual. Anak-anak itu didapat dari para anggota yang mengorbankan anaknya sendiri. Baik bayi ataupun janin yang masih 5-6 bulan yang digugurkan secara paksa, kemudian sang ibu disuruh untuk memakan dagingnya. Atau dengan melakukan penculikan.

Menurut laporan tahun 1990 diperkirakan jumlah anak yang mengalami penculikan antara 200-300 orang. Dan jumlah penculikan pembunuhan oleh orang asing 43-147 orang setahun. Rata-rata anak yang diculik adalah remaja. Salah satu kasus ritual yang terkenal melibatkan jumlah anak-anak yang sangat besar di Sekolah Preschool Mc Martin di Pantai Manhattan, California.

Dibawah desain teknik interogasi untuk orang dewasa, anak-anak kecil menceritakan kepada polisi bahwa mereka mengalami penganiayaan seksual, mengarah kepada pembunuhan dan meminum darah. Mereka juga mengingat disiram di toilet dan disiksa di selokan, dibawa kedalam gua bawah tanah di bawah sekolah, melayang di udara dan melihat jerapah dan singa.

Tiga publikasi besar pada kasus di Inggris adalah di daerah Rochdale, Orkneys dan Nottingham. Pada kasus Nottingham, pelayanan penyelidikan sosial dilakukan terhadap keluarga dengan penganiayaan seksual anak-anak multigenerasi dan pengabaian mengarah pada pemujaan setan, dengan penyelidikan semakin luas.

Mutilasi Hewan.

Hewan pun tidak luput dari kekejaman para pemuja syetan. Mereka memotong-motong hewan dalam ritual mereka, kemudian menggunakan darahnya untuk untuk membasahi tubuh para jemaat. Terkadang mereka menggunakan darah hewan sebagai ganti darah manusia.

Demikianlah beberapa ritual yang dilakukan oleh para pemuja setan atau Satanisme yang kesemua itu tak lain bertujuan untuk menyenangkan para setan yang menjadi sembahan mereka, karena menurut pamahaman yang diyakini oleh para pemuja setan ini adalah bahwa setan adalah makhluk yang sangat jahat, sehingga harus dilakukan upaya-upaya untuk membuatnya menjadi senang dan tidak mengganggu manusia lagi dengan kejahatannya. Sedangkan Tuhan adalah Maha Penyayang dan Maha Pengampun yang tiada berbatas. Pengabaian terhadap perintah Tuhan pada akhirnya juga akan berujung kepada pengampunan, sedangkan pengabaian terhadap setan akan berakibat bencana bagi umat manusia dan seluruh dunia.
read more

gothic sejarah

Banyak orang yang sering salah paham tentang gothic-ism. Bahkan seringkali banyak tanggapan yang melenceng tentang penganut gothic-ism. Ada yang bilang bahwa penganut gothic-ism juga terkait dengan penganut satanism, kekerasan, suicidal, seniman hitam, dll.
Okeyh… Sekarang gw coba lurusin dulu apaan tuch gothic-ism, tapi pertama-tama be open minded dulu.
Gothic Open Mind
Dari sejarahnya, kata gothic itu sendiri datang dari nama sebuah suku bernama Visigoth dari Jerman. Kaum Barbar yang bikin kerajaan Romawi kocar-kacir. Trus berkembang lagi jadi gaya arsitektural yang gelap dan gloomy ala Eropa Barat abad ke12 sampai ke abad 16. Gerakan awal dimulai dari sebuah Nightclub pada awal 1980-an di Inggris. Lalu berkembang dengan cara “nebeng” menjadi salah satu komponen punk rock. Komunitas ini pun kemudian menjadi komunitas paling besar di California.

Apaan sich gothic culture?
Definisi tentang gothic culture itu masih sangat luas dan belum bisa didefinisikan, karena belum ada peneliti yang benar-benar niat buat jadiin ini sebagai salah satu ilmu. Intinya sich begini, itu semua terserah masing-masing individu pengen ngartiin gothic bagaimana bentuknya. Yang pasti para gothic-ism mempunyai mentalitas yang termasuk unik,
Gothic_Leave me Alone

“Aku maunya sendiri tapi pengen dilihat orang. Aku paling suka kalo orang-orang kaget melihatku.”



Para Gothic-ers biasanya bisa dikenali lewat :

1. Musik yang unik, seni dan literatur,
2. Penggunaan baju hitam "berlebihan" (dengan make-up pucat, potongan rambut yang ngga biasa, body piercing, alat-alat bondage, dll),
3. Tergila-gila terhadap sejarah abad pertengahan, victorian atau edwardian,
4. Penggunaan simbol salib Kristiani (sebagian lebih suka menggunakannya secara terbalik), jimat Mesir, bintang segi 6 ala Wiccani, bintang segi6 satanisme, dll.
Gothic_Identity

Sebenarnya para gothic-ers, atau selanjutnya saya sebut gothess (pecinta gothic) itu ngga se-gelap yang kita kira, para gothess sebenarnya adalah orang yang anti-kekerasan, damai dan toleran. Para gothess banyak yang menulis kalau mereka mengalami depresi, desperate, keluarga yang disfungsional, masa kecil yang kelam, marah, kecewa, sedih dan benci. Percaya atau tidak, semuanya ini ditulis di dalam 640 web yang ada di dalam gothic web ring, dan isinya rata-rata sama. Kebanyakan gothess memang menyukai main game-game RPG (role-playing game), bukannya karena cupu atau memiliki fantasi yang berlebihan, tetapi dikarenakan adanya tantangan kreatif dan mengasah otak di dalamnya.

Kenapa akhir-akhir ini gothic selalu dikaitkan dengan agama dan kepercayaan?
Hal itu dikarenakan artis yang selalu berdandan gothic yang dikenal dengan nama Marilyn Manson diangkat menjadi pendeta di gereja setan oleh Anton Lavey.
Awalnya sih sepihak, tapi lu pada tau khan gimana akhirnya. Ngga semua gothess pengikut gereja setan. Banyak gothess yang masih memegang kristianitas mereka, atheisme, agnoticism, new age, gnosticism, shamanisme, wicca, tradisi neopagan, dan kepercayaan-kepercayaan minoritas lainnya. Bahkan di Indonesia, kebanyakan gothess menjadikan gothic sebagai jalan ekspresi semata. Artinya, mereka tidak menganggap itu sebagai sebuah keyakinan semisal agama.

Musik-musik goth sendiri, oleh media selalu dikaitkan dengan topik-topik yang memprovokasi, serba satanisme, rasial, perang, kebencian terhadap golongan tertentu, dll. Padahal ga sebegitunya.
Referensi musik bagi yang tertarik dengan goth-music :
* NIN
* a Perfect Circle
* Tweaker
* Professional Murder Circle
* Cradle of Filth
* HIM (His Infernal Majesty)
* Sopor Aeternus
* Within Temptation
* Lacuna Coil
* Bauhaus
* Siouxsie and The Banshees
* the Sisters of Mercy
* Dead Can Dance
* Moi dix Mois
* Malice Mizer
* Blood
* Earl Grey
* Madeth Gray’ll
* Kana
* Amadeus
* Mirage
* Merry Go Around.
read more

Bahasa Gothic



Bahasa Gothik (*gutiska razda) adalah sebuah bahasa Jermanik yang sudah punah dan dipertuturkan oleh bangsa Goth dan terutama kaum Therving. Bahasa ini terutama diketahui dari Codex Argenteus, sebuah salinan naskah dari abad ke-6 dari naskah asli yang berasal dari abad ke-4 dan merupakan sebuah terjemahan Alkitab.
Naskah ini merupakan satu-satunya bahasa Jermanik Timur dengan korpus yang besar. Yang lain-lain, termasuk bahasa Burgundia dan bahasa Vandal hanya diketahui, itupun jika bisa, dari nama-nama pribadi saja yang tercatat pada laporan sejarah. Sebagai sebuah bahasa Jermanik, bahasa Gothik merupakan bagian dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini merupakan bahasa Jermanik yang tercatat paling awal, namun tidak memiliki turunan modern. Dokumen tertua dalam bahasa Gothik berasal dari abad ke-4. Bahasa ini menjadi merosot semenjak pertengahan abad ke-6, antara lain karena kekalahan militer kaum Goth oleh kaum Frank, eliminasi kaum Goth di Italia, masuknya kaum Goth secara missal ke agama Katolik Roma (sebelumnya mereka beragama Arianisme), dan keterpencilan geografis. Bahasa ini bisa hidup sampai abad ke-8 di Spanyol dan penulis Frank Walafrid Strabo menulis bahwa bahasa ini masih dipertuturkan di daerah Donau hilir dan beberapa tempat pegunungan terpencil di Semenanjung Krim pada awal abad ke-9 (lihat pula: bahasa Gothik Krim). Keberadaan korpus-korpus yang cukup awal ini membuat bahasa ini sangat penting dalam ilmu perbandingan bahasa. Nama asli bahasa ini tidak diketahui namun rekonstruksi *gutiska razda didasarkan pada Jordanes Gothiskandza, dibaca sebagai gutisk-andja, "akhir (atau batas) Gothik".



Daftar Tahun-Tahun Abad ke-6 Masehi:


read more

Visual Kei dan Sejarahnya


Sejarahnya

Sejarah yang melahirkan adanya visaul kei itu sendiri sebenarnya bermula ketika Jepang mengalami perubahan usai perang dunia II. Saat itu ada suatu komunitas yang terbuang ari masyarakat. Komunitas ini tidak hanya berbicara melalui mulut dan tulisan, tapi juga lewat penampilan. Komunitas yang mayoritas adalah kaum adam itu tampil dengan mengenakan berbagai macam aksesoris dan berdandan maupun berperilaku layaknya perempuan. Lewat apa yang mereka pakai, mereka berbicara tentang segala hal. Mulai dari politik, segala under pressure, hingga masalah-masalah psikologis (disadari ato tidak, jika kita perhatikan banyak band J-rock yang membuat lirik lagu dengan orientasi ke arah sana). Namun dengan seiring perubahan jaman, komunitas ini perlahan-lahan mengalami mati suri. Hal ini dikarenakan banyak orang-orang Jepang yang lebih memilih bunuh diri untuk menyelesaikan masalah daripada tenggelam dalam penderitaannya sendiri.


Istilah Visual Kei baru benar-benar ada ketika X Japan mempopulerkannya secara gila-gilaan pada tahun 80-an. Pada saat yang sama, band asal barat - KISS, sedang digandrungi di Jepang. Pada masa ini lah, Visual Kei bangkit kembali namun orientasinya lebih ke arah perfomance di kancah musik cadas. Bahkan terjadi revolusi besar-besaran dalam industri musik Jepang di mana posisi western pada saat itu tergeser engan hadirnya Glam Rock. Setelah X Japan bubar, Visual Kei ini kemudian diwariskan oleh generasi penerusnya seperti Luna Sea, Dir en Grey, hingga Malice Mizer. Band-band tersebut kemudian dikenal sebagai Visual J-Rock band. Dari segi musiknya sendiri mereka berbasis pada aliran Gothic, Punk, Metal, Ballad, Electronica, hingga Rock. Satu hal yang harus diingat, VIsual kei (dan juga J-rock) adalah istilah yang dibuat oleh fanbase, bukan musisinya itu sendiri. Beberapa dari mereka mungkin bakal membantah jika dikatagorikan sebagai ban visual, walaupun di atas panggung mereka tampil visual. Seperti X Japan sendiri, mereka memiliki konsep sebagai ban J-rock yang mengusung rock balla dan speed metal.
J-rock - demikian orang-orang mengenalnya (istilah ini dibuat oleh orang Amerika. Di Jepang sendiri, mereka tidak memakai istilah J-rock) secara harfiah berarti band Jepang yang membawakan musik rock. Sebagai gambaran , mungkin istilah ini bisa sama artinya seperti American Rock, Brit Pop, dan sebagainya. Ketika orang-orang berbicara tentang J-rock, maka mayoritas akan berbicara tentang L'arc~en~ciel, GLAY, atau sejumlah band major lainnya yang sudah cukup punya nama. Namun sejak Visual Kei ikut dikategorikan ke dalam musik J-rock, mulailah banyak pertanyaan dan konfrontasi yang muncul i kalangan para fans, yang mempertanyakan, "Visual Kei itu sebenarnya apa?". Kenyataannya Visual Kei adalah gaya visual yang igunakan oleh sejumlah J-rocker di Jepang. Dan semua J-rocker yang mengadopsi Visual Kei dalam berpakaian mereka disebut sebagai Visual Band. Visual band itu sendiri karakternya lebih 'dark' dari musik J-rock yang mainstream.


Bicara mengenai style, pada umumnya Visual Kei memadukan gaya-gaya yang Fetish, Gothic, Cyber, hingga Glam. Para J-rocker biasanya tampil dengan make up serba pucat, tatanan rambut yang memadukan unsur wild, kolaborasi warna, dan tampil dengan kostum-kostum yang merefleksikan abad ke-17, yang biasa disebut-sebut sebagai gothic lolita. Walaupun mereka tampak feminin, bisa dipastikan 99% dari mereka adalah pria, kecuali Kana yang merupakan J-rocker wanita. Kana memiliki gothic lolita style (dan selalu membawa boneka panda). Ia juga suka merubah gaya rambutnya untuk dicocokan dengan warna bajunya.


Nampak sudah menjadi tradisi secaraturun menurun, jika Visual Kei yang paling 'liar' dikuasai oleh komunitas-komunitas ban-band indies. Hal ini terbukti jika kita memperhatikan perkembangan band indies yang ada di Jepang dari tahun ke tahun. Sebagai contohnya Luna Sea, L'arc~en~ciel, dan GLAY. Pada masa indies , merka menunjukan identitasnya melalui musik dan penampilan visual.



Kini, Visual Kei bukan lagi dianggap sebagai sekedar style, namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Penganut Visual Kei ini biasanya menjalani kehidupan sehari-hari dengan berpakaian yang seperti itu, dan mereka suka mengadakan gathering di suatu tempat dan melakukan berbagai aktivitas seperti piknik di taman, berfoto, dan lain sebagainya. Sebagian juga ada yang mulai membuat band indies dan tampilan di sejumlah clube house dengan mengrdarkan hasil karyanya secara underground (bahkan ada yang dibagikan secara cuma-cuma).

Bertahannya Visual Kei hingga saat ini tentu tidak lepas dari karakter orang Jepang yang cuek, namun ekspresif, Bukan hal yang aneh lagi jika melihat seorang peria berdandan seperti wanita. Malah mungkin sebaliknya, mereka akan berkata "Sugoii!". Visual Kei kemudian merambah ke negara sekitarnya, seperti Korea dan Cina. Di Indonesia sendiri, influence Visual Kei sudah ada sejak tahun 2000. Walu masih belum banyak, namun komunitasnya sudah ada. Sebagian besar dari mereka adalah penggrmar J-rock yang sering berkumpul bersama jika ada festival-festival band, atau mengadakan gathering khusus di tempat-tempat umum. Ada pula yang membuat band ber-'style' J-rock dan mengadaptasi Visual Kei dari band-band favoritnya. Maraknya Visual Kei di Indonesia dipelopori oleh sejumlah komunitas yang senag mengadakan gathering sambil cosplay.
read more

zaman Pra-Romanesko


Romanesko


!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur Romanesko

Kesenian Romanesko, yang lama telah didahului oleh zaman Pra-Romanesko, berkembang di Eropa Barat dari sekitar tahun 1000 Masehi hingga lahirnya gaya Gothik. Bangunan gereja ditandai dengan peningkatan ukuran tinggi dan ukuran keseluruhan bangunan. Atas-atap yang berkubah ditunjang dengan tembok-tembok batu yang tebal, pilar-pilar raksasa dan lengkungan-lengkungan sempurna. Suasana dalamnya yang gelap diterangi dengan lukisan-lukisan dinding mengenai Yesus, Maria dan para orang suci yang seringkali dilukiskan berdasarkan model gaya Byzantium.



Kesenian Gothik

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur Gothik

Pintu gerbang barat di Katedral Chartres (sekitar tahun 1145). Patung-patung arsitektur ini adalah diantara karya ukir pertama gaya Gothik dan merupakan sebuah revolusi dalam gaya dan model untuk sebuah generasi para pengukir.

Kesenian Gothik lahir di Perancis di pertengahan abad ke-12. Basilika Saint-Denis yang dibangun oleh Biarawan Kepala Suger adalah bangunan besar pertama yang bergaya Gothik. Ordo-ordo biarawan yang baru, terutama para boarawan Cistercian dan Carthusian adalah para pembangun penting yang mengembangkan gaya-gaya yang berbeda yang kemudian mereka sebarkan di seluruh penjuru Eropa.


Kesenian Renaissans
Virgin of the Rocks, (yang berada di Louvre), Leonardo Da Vinci, 1483-1486

Kesenian Renaissans, yang dipengaruhi secara besar-besaran oleh "kelahiran kembali" (Bahasa PerancisL renaissance) ketertarikan di bidang seni dan budaya antik klasik. Pada mulanya hal ini meneruskan gaya-gaya dari periode sebelumnya tanpa perubahan yang berarti, yaitu hanya menggunakan busana dan latar belakang arsitektur bergaya klasik yang ternyata semuanya sangat cocok untuk tema-tema Perjanjian Baru. Namun hilangnya intensitas kerohanian terlihat jelas di banyak lukisan-lukisan religius dari Era Renaissans Awal - lukisan-lukisan dinding terkenal di dalam Kapel Tornabuoni oleh Domenico Ghirlandaio (1485-90) terlihat lebih tertarik penggambaran detil atas wajah-wajah kehidupan kota yang kaya raya dibandingkan dengan tema-tema utama mereka, Kehidupan Sang Perawan dan Kehidupan Santo Yohanes Pembaptis. Sementara itu lukisan-lukisan dinding di Kapel Magi oleh Benozzo Gozzoli (1459-61) lebih merupakan sebuah perayaan status keluarga Medici dibandingkan dengan tema Kehadiran Sang Magi. Kedua contoh ini (yang masih menggunakan busana kontemporer) berasal dari Florence, pusat era Renaissans Awal, dan tempat dimana penginjil Dominikan karismatik bernama Savonarola melancarkan serangannya pada keduniawian hidup dan seni para penduduk kota tersebut, yang berpuncak pada peristiwa Api Unggun Keangkuhan di tahun 1497. Sebenarnya para penginjil lainnya telah melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun, namun dalam skala yang lebih kecil. Banyak seniman era Renaissans Awal, seperti Fra Angelico dan Botticelli adalah orang-orang yang sangat taat agama. Hanya saja beberapa diantaranya, seperti Botticelli, terjebak dalam kelompok yang ditentang oleh Savonarola.



Konsili Trento
Lukisan dinding Pengadilan Terakhir di Kapel Sistina karya Michelangelo (1534-41) selalu mendapatkan serangan terus-menerus di masa kontra-reformasi atas dasar, misalnya, adanya lukisan orang telanjang (yang kemudian ditutupi dengan lukisan lain selama beberapa abad), tidak menampilkan Kristus yang sedang duduk atau yang memiliki jenggot, dan memasukkan lukisan tokoh penyembah berhala Charon.

Lukisan Italia setelah tahun 1520, dengan pengecualian karya-karya seni dari Venice, berkembang ke dalam aliran Mannerisme, sebuah gaya yang sangat sulit, yang berusaha untuk memberikan suatu pengaruh yang mendalam, yang menimbulkan kekhawatiran dari para pejabat gereja karena karya-karya tersebut kurang memiliki daya tarik bagi masyarakat kebanyakan. Tekanan Gereja untuk membatasi gambaran-gambaran religius mempengaruhi karya seni mulai dari tahun 1530-an dan berujung pada munculnya dekrit di bagian terakhir Konsili Trento di tahun 1563, termasuk di dalamnya berbagai kalimat pendek dan agak tidak jelas yang membahas masalah gambar-gambar religius, yang akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kesenian Katolik. Konsili-konsili Katolik sebelumnya hampir tidak pernah merasakan kebutuhan untuk menyatakan secara terbuka posisi gereja mengenai hal-hal ini; yang berbeda dengan gereja-gereja Ortodoks Timur yang telah seringkali mengatur jenis-jenis gambar religius tertentu.
[sunting] Kesenian Barok
Altar Vierzehnheiligen (Empat Belas Orang Suci), sebuah gereja tujuan ziarah rohani di Bavaria.

Kesenian Barok, yang berkembang selama berpuluh-puluh tahun setelah Konsili Trento (walaupun apa pengaruh konsili ini terhadap gaya seni ini masihlah diperdebatkan), secara pasti memenuhi sebagian besar persyaratan yang dikeluarkan oleh konsili tersebut, terutama di dalam tahap-tahap awal yang lebih sederhana seperti karya-karya Carracci dan Caravaggio, walau keduanya tetap saja harus berhadapan dengan penentangan kaum rohaniwan atas gaya realismenya dalam penggambaran tokoh-tokoh suci. Tokoh-tokoh ini ditampilkan dengan cara yang langsung dan dramatis dengan sedikit kiasan yang sukar dimengerti. Kelompok tokoh-tokoh yang berpotensi untuk dilukis diperluas secara besar-besaran sejalan para seniman Barok sangat tertarik untuk menemukan episode-episode kitab suci dan peristiwa-peristiwa dramatis kehidupan para orang suci yang baru.

Ketika aliran ini terus hidup di kesederhanaan abad ke-17 dan gaya realisme cenderung untuk berkurang (kecenderungan ini lebih perlahan terjadi di Spanyol dan Perancis), unsur dramanya tetap menonjol dengan hadirnya penggambaran saat-saat yang sangat menegangkan, pergerakan yang dramatis, pewarnaan dan pencahayaan chiaroscuro, serta, bila perlu, juga menampilkan para malaikat (kerubim) yang sedang gelisah dan awan yang menggulung-gulung, semuanya ditujukan untuk membuat para jemaat terpukau dengannya. Arsitektur dan seni pahat juga bertujuan untuk mencapai pengaruh yang sama bagi yang melihatnya; Bernini (1598-1680) merupakan contoh utama dari seniman bergara Barok. Kesenian Barok menyebar ke dunia Eropa Katolik dan ke misi-misi seberang lautan di Benua Asia dan Amerika, dimasyarakatkan oleh kaum Yesuit dan Fransiskan.
[sunting] Abad ke-18
Gianbattista Tiepolo, Madonna dan Sang Bayi dengan Santo Philip Neri, 1739-40

Di abad ke-18, aliran Barok yang sekular berkembang menjadi gaya Rokoko yang lebih ringan namun tetap lebih flamboyan, sebuah gaya yang juga sulit untuk menyesuaikan diri pada tema-tema religius, meski Gianbatista Tiepolo mampu melakukannya. Di paruh terkahir abad ini terdapat semacam reaksi, terutama di bidang arsitektur, yang menentang aliran Barok, dan kembali pada bentuk-bentuk yang lebih klasik dasar dan Palladian.

Pada saat ini laju produksi karya-karya seni produksi terlihat menurun. Setelah banyak terjadi pembangunan dan pembangunan ulang gereja di masa Barok, negara-negara Katolik terlihat jelas kelebihan dengan jumlah gereja dan biara, seperti yang terjadi di Naples, yang jumlahnya bukan main banyaknya. Pihak Gereja saat ini berperan hanya sebagai pelindung karya seni dan bukan lagi sebagai bangsawan dan aristokrat, dan permintaan masyarakat kelas menengah akan karya seni, terutama yang bertemakan sekular, bertambah dengan cepat.
read more

Gereja Saint-Denis Monumen Paris





Monumen Paris
Sejak abad V Masehi, Para aristrokrat Prancis dikuburkan di dalam basilika. Dagobert merupakan penguasa petama yang dimakamkan disitu pada tahun 639. Berabad-abad kemudian basilika Saint-Denis basilica menjadi Makam Raja. Pada abad 13 makam of Saint-Denis diperkuat dengan dibuatnya makam yang berpatung, gayanya yang luar biasa berlanjut terus beberapa abad. Sekarang terdapat 43 raja, tiga puluh ratu serta sepuluh hamba kerajaan Prancis yang ditempatkan dalam basilika ini.


Gereja Saint-Denis

Basilika yang dibangun di lahan makam Saint-Denis, menjadi tempat penjiarah setelah syahid pada abad 3 oleh orang-orang Romawi. Pada abad 7 Masehi suatu komunitas Benedictine mengambil alih tempat ini dan tetap tinggal di basilika sampai masa Revolusi dia khir abad 18. Selama ini gereja Saint-Denis punya hubungan khusus dengan kerajaan, dan menerangi masa itu lantaran sejarah artistik, politik serta spiritual.


Lahirnya Seni Gothic

Kapel pertama didirikan di tempat makam Saint-Denis sekitar tahun 475 Masehi. Pada tahun 775, pada kehadiran Charlemagne, sebuah gereja baru dengan sebuah ruang bawah tanah dibangun. Abbot Suger menggunakan teknik arsitektur mutakhir dan cahaya masuk lewat jendela gelas berwarna yang dibangun di ruang tengah gereja, perhiasan arsitektur Gothic, pada abad 12 Masehi. Pembangunannya kembali selama 50 tahun dibawah pemerintahan Raja Saint-Louis pada abad 13 Masehi, telah membuat basilika ini bangunan yang paling penting dalam arsitektut Gothic.

The Abbey Of Saint-Denis.

LOUIS XVI AND MARIE ANTOINETTE

Louis XVI and Marie Antoinette

Gereja Saint-Denis
Monumen Paris
read more

my banner

 
Powered By Blogger | Portal Design By egreat goth